RSS

GIGI DAN LIDAH




Seorang guru dan murid duduk saling berhadapan,hening sejenak, gurunya memikirkan sesuatu untuk dikatakan...

Tidak berapa lama kemudian kembali sang guru membuka mulutnya lalu bertanya, “Apakah lidah saya masih ada?”

Sambil menganggukkan kepala dan murid menjawab, “Masih Ada!”

Lalu gurunya melanjutkan pertanyaannya, “Apakah gigi saya masih ada?”

Setelah melihat, muridnya menjawab, “ Sedikit gigi guru yang tertinggal!”

Gurunya kembali bertanya, “Apakah kamu tahu apa arti yang hendak saya sampaikan?”

Setelah berpikir sejenak, murid nya menjawab, “Apakah Guru ingin menyampaikan bahwa gigi itu keras dan karena itu rontok duluan, Dan, lidah itu lebih lembut dan fleksibel, karena itu umumnya lebih tahan lama daripada gigi?”

Dengan senyum bangga, gurunya memuji muridnya, “Kamu sekarang sudah mengerti rumus penting kehidupan.”

Gigi itu banyak guna nya dan membuat penampilan seseorang tambah baik. Gigi bisa mengunyah untuk melembutkan makanan yang keras, namun akhirnya lidah yang merasakannya. Gigi banyak manfaatnya, namun karena ia keras, umurnya tidak sepanjang lidah. Banyak orang pintar dan berbakat tidak bisa bertahan lama bukan karena apa yang bisa dilakukannya, tetapi karena kekerasan hati dan kekakuan sikapnya. Sebaliknya, orang yang lemah lembut lebih fleksibel dan lebih bisa bertahan...

Sudah sepantasnya bagi seorang muslim untuk berhias dengan sifat Ar-Rifq (lemah lembut) yang sangat mulia tersebut, karena ia merupakan bagian dari sifat-sifat yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dengannya pula merupakan sebab seseorang dapat meraih berbagai kunci kebaikan dan keutamaan.

Sebaliknya, orang yang tidak memiliki sifat lemah lembut, maka ia tidak akan bisa meraih berbagai kebaikan dan keutamaan.


Ketika seorang mukmin telah berhias dengan kelemahlembutan, maka akan membuahkan pada dirinya sikap kasih sayang kepada orang lain, dan akan melahirkan pada diri orang lain sikap kecintaan dan keridhaan, serta menumbuhkan sikap segan dari pihak lawan kepada dirinya.

Sebaliknya, dengan sikap keras, kaku dan kasar akan membuat lari dan menjauhnya manusia, dan semakin mengobarkan api kebencian dari orang-orang yang menanam benih kebencian kepada dirinya
Ar-Rifq tidaklah menunjukkan kelemahan atau ketidaktegasan seseorang dalam berkata dan bertindak. Bahkan dalam sifat Ar-Rifq sendiri, sebenarnya telah mengandung sikap tegas dalam amar ma’ruf nahi munkar (memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran) disampaikan secara
At-Ta’anni (tidak tergesa-gesa), dan Al Hilm (santun)

Wallahu a’lam bishshowab

Ketika “Tulang Rusuk” Menjadi “Tulang Punggung”




Peranan wanita dalam masyarakat dan Negara : Wanita disamping perannya dalam keluarga, ia juga bisa mempunyai peran lainnya di dalam masyarakat dan Negara. Jika ia adalah seorang yang ahli dalam ilmu agama, maka wajib baginya untuk mendakwahkan apa yang ia ketahui kepada kaum wanita lainnya. Begitu pula jika ia merupakan seorang yang ahli dalam bidang tertentu, maka ia bisa mempunyai andil dalam urusan tersebut namun dengan batasan-batasan yang telah disyariatkan dan tentunya setelah kewajibannya sebagai ibu rumah tangga telah terpenuhi.Banyak hal yang bisa dilakukan kaum wanita dalam masyarakat dan Negara, dan ia punya perannya masing-masing yang tentunya berbeda dengan kaum laki-laki. Hal ini sebagaimana yang dilakukan para shahabiyah nabi. Pada jaman nabi, para shahabiyah biasa menjadi perawat ketika terjadi peperangan, atau sekedar menjadi penyemangat kaum muslimin, walaupun tidak sedikit pula dari mereka yang juga ikut berjuang berperang menggunakan senjata untuk mendapatkan syahadah fii sabilillah, seperti Shahabiyah Ummu Imarah yang berjuang melindungi Rasulullah dalam peperangan. Sehingga dalam hal ini, peran wanita adalah sebagai penopang dan sandaran kaum laki-laki dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 

Pada masa Rasulullah sendiri, ada banyak wanita yang juga dikenal sebagai wanita karir. Siti Khadijah, istri Nabi, adalah satu di antaranya.Namun demikian, kita semua tahu bahwa ekonomi bukanlah satu-satunya tujuan kita hidup di dunia. Pada kenyataannya ekonomi hanyalah sarana untuk menopang sisi-sisi kehidupan yang lain. Sisi-sisi kehidupan yang dimaksud antara lain adalah membentuk keluarga sakinah (QS Ar Rum 21). Keluarga adalah tiang utama kehidupan. Karena dari situ sebuah komunitas, peradaban dan budaya dibangun. Oleh karena itu, apapun lapangan pekerjaan wanita dan apapun beban yang dipikulnya, maka seorang wanita harus tetap mempertahankan fungsinya yang paling mendasar, yaitu sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, termasuk sebagai pendidik bagi anak-anaknya.. 

Meski begitu, tidak berarti bahwa aktivitas wanita hanya dibatasi pada perannya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga saja dan ia dilarang dari melakukan aktivitas-aktivitas yang lain. Sebaliknya, Islam telah menetapkan kebolehan wanita untuk menekuni aktivitas pertanian, industri, perdagangan dan bahkan mewajibkan aktivitas-aktivitas lain di luar peran ibu dan pengatur rumah tangga seperti mengemban dakwah dan menuntut ilmu. Dengan demikian, anggapan bahwa Islam mengekang dan melakukan diskriminasi terhadap wanita adalah anggapan keliru bahkan ngawur karena tidak memiliki landasan sama sekali, last but not least “Wanita adalah tiang negara, ketika kaum wanitanya baik maka negara akan kuat, akan tetapi jika kaum wanitanya (berakhlak) buruk/rusak maka hancurlah negara itu.” (HR Ibnu Majah). Tapi dibalik semua peran wanita, ada satu pesan penting Nabi :

“Al Ummu Madrasatun Ula” , seorang Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya…




"Siapa yang menentukan hidup anda?"




Ada sebuah keluarga yang hidupnya sangat miskin. Keluarga ini memiliki 2 orang putra. Anak pertama, sebut saja si sulung, dan yang ke dua, sebut saja si bungsu.

Karena penghasilan ayah mereka sebagai kepala keluarga sangat tidak mencukupi, si ibu pun terpaksa membantu pemasukan keuangan keluarga dengan bekerja mencuci baju di rumah-rumah keluarga lain yang hidupnya lebih makmur. Setiap hari sang ayah yang hanya bekerja sebagai kuli serabutan selalu mengeluh tentang betapa susahnya hidup. Dia menyalahkan nasib yang menurutnya berpihak hanya kepada orang-orang kaya.

Kedua anak tersebut pun hampir setiap hari menyaksikan orang tua mereka bertengkar karena uang, karena kekurangan uang. Si sulung berkata dalam hatinya, "Mungkin sudah nasibku seperti ini, susah dalam hidup." Namun berbeda jauh dengan sang kakak, si bungsu ini berkata dalam hatinya, "Orang tuaku hidupnya sangat susah, aku harus hidup jauh lebih makmur dari kebanyakan orang supaya kelak aku bisa mencukupi seluruh kebutuhan keluargaku."

Tahun berganti, waktu pun telah merubah 2 anak ingusan tadi menjadi 2 pelajar SMP. Anak tertua, si sulung,  memutuskan untuk berhenti sampai kelas 2 SMP karena dia merasa tidak ada gunanya melanjutkan sekolah hingga tamat karena toh apa yang sudah ditakdirkan Tuhan tidak akan bisa berubah bahwa nasib mereka adalah menjadi orang-orang miskin. Mereka tidak punya kerabat atau kenalan orang-orang kaya atau koneksi yang dapat membantu untuk menjadi orang-orang sukses.

Sementara si adik, sama pikirannya untuk mengakhiri pendidikannya hanya sampai tamat SMP. Dia tak tega melihat kedua orang tuanya bekerja keras hanya untuk hidup pas-pasan. Namun si adik ini berpikir, "Aku tidak bisa kaya jika aku mengharapkan bekerja sebagai kuli, aku harus berdagang, siapa tahu aku bisa sukses seperti para pemilik toko itu."

 
Sesuai hadis Nabi Muhammad SAW:
"Sembilan dari sepuluh pintu rizki ada pada perdagangan"


Setelah 7 tahun berselang. Si sulung telah menikah dan mengulangi penderitaan kedua orang tuanya dulu. Yaitu: Bertengkar hampir setiap hari dengan istrinya hanya karena masalah uang dalam jumlah yang relatif sedikit. Ibu mereka pun sering berkunjung ke rumah si sulung ini untuk memberikan sedikit wejangan kepada anak dan menantunya. Ibunya sedih karena nasib anak sulungnya ini mirip seperti kehidupannya dulu.

Sang adik, si bungsu mengalami hidup yang jauh berbeda, lebih makmur dibanding sang kakak. Setelah 3 tahun menjadi pedagang keliling, akhirnya ia memutuskan untuk membuka toko sendiri di sebuah pasar. Dan berkat ketekunannya sekarang ia telah memiliki 2 toko serupa di pasar lainnya. "Sungguh berbeda keadaan hidup anakku yang bungsu ini", pikir si ibu waktu berkunjung ke toko anaknya yang bungsu itu. Para pembeli ramai dan setia mengantre untuk dilayani. Sebab jam buka toko si anak ini memang cukup panjang dari pagi hingga menjelang senja hari. Pelayanan sang pemilik toko serta karyawan yang jauh lebih ramah dibanding toko-toko lain membuat orang-orang senang berbelanja di sana.


Lalu pertanyaannya: "Siapa yang menentukan hidup anda?"

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka.” 

 
Apakah pantas kita menunjuk hidung pemimpin kita di istana negara dan senayan untuk kemiskinan yang kita alami?

BELUM TENTU




Dunia kita semakin banyak diisi oleh hal-hal yang “belum tentu”

Ada banyak litani “belum tentu” dalam hidup kita. Orang miskin belum tentu bodoh. Orang miskin belum tentu tak bahagia. Bisa saja ia miskin, karena di zholimi orang, atau karena hidup mempermainkannya tanpa tujuan. Bisa saja ia miskin, karena ia bahagia dengan kesederhanaan hidup, dan tak mau menjadi budak materi. Ada banyak kemungkinan.

Orang bergelar panjang “belum tentu” cerdas dan bermoral baik. Paradigma “belum tentu” pun perlu kita terapkan di dalam memandang orang-orang bergelar panjang. Kita tidak boleh tertipu oleh kedok gelar yang dikenakan seseorang, dan perlu untuk sungguh belajar melihat apa yang sungguh ada di baliknya.

Orang sopan juga belum tentu baik. Seringkali ia menutupi maksud jahat dengan tata krama yang tampak baik. Kata-kata lembut dikeluarkan untuk memberi kedok bagi maksud jahat yang tetap tersembunyi di balik kata-kata. Sikap sopan hanyalah topeng dari sesuatu yang tak jelas dibaliknya.. Sikap sopan langsung dianggap sebagai tanda kebaikan. Kata-kata lembut dianggap amat penting, tak peduli maksud tersembunyi apa yang ada di baliknya.

Paradigma “belum tentu” perlu diterapkan untuk melihat kesopanan. Yang jelas orang sopan belum tentu baik. Tidak jarang kita tertipu, karena hanya terpaku melihat etiket serta tata krama, namun buta pada karakter asli yang seringkali tersembunyi di baliknya.

Orang tua belum tentu bijaksana, karena bisa saja ia jarang menimba pelajaran dari pengalaman hidupnya. Orang muda belum tentu tidak tahu apa-apa, karena bisa saja ia amat reflektif di dalam menggali pelajaran dari pengalaman hidupnya. Ada banyak kemungkinan.

Orang yang berperilaku tidak lazim belum tentu sakit, atau gila. Bisa saja karena ia adalah orang yang amat kreatif, yang mampu melihat dunia dari sudut yang unik, yang tak dimiliki oleh orang-orang lainnya. Begitu pula sebaliknya; orang waras belum tentu sehat. Bisa saja ia menutupi kegilaannya dengan perilaku normal. Mayoritas pembunuh dan pemerkosa berantai adalah orang-orang yang sehari-harinya tampak normal.

Institusi ternama belum tentu bermutu. Sekolah terkenal belum tentu kualitas pendidikannya bagus. Universitas besar belum tentu mampu mendidik secara tepat. Perusahaan besar belum tentu memberikan kepuasan dan kebahagiaan pada pegawai maupun konsumennya. Ada banyak kemungkinan lain yang harus kita pertimbangkan lebih jauh.

Orang berpenampilan rapi belum tentu orang baik

Para Pemimpin yang mengumbar janji,belum tentu memegang amanahnya setelah terpilih

Orang berijazah belum tentu mampu mampu bekerja dan punya karakter bagus. Dan sebaliknya juga benar, orang yang tak punya ijazah belum tentu tak mampu bekerja dan berkarakter jelek.

Hasil ujian belum tentu mencerminkan kualitas diri peserta didik. Hasil psikotes belum tentu mencerminkan karakter, kepribadian, ataupun potensi diri si peserta tes. Ada banyak kemungkinan lain.

Di tahun 2014 ini, kita perlu lebih berpikir terbuka. Kita perlu untuk lebih menggunakan paradigma “belum tentu” di dalam hidup sehari-hari kita. Semakin banyak orang tidak bisa lagi digolongkan di dalam satu kategori pengandaian (beragama maka baik, atau sopan maka bermoral).

Dunia kita semakin banyak diisi oleh hal-hal yang “belum tentu”.

Jangan sampai kita tertipu, atau salah membuat tindakan, karena kita masih berpegang pada pengandaian-pengandaian naif yang tak terbuktikan. Ada banyak kemungkinan lain di balik pengandaian-pengandaian tersebut, yang justru merupakan peluang untuk bertindak kreatif dan menghasilkan hal-hal bermutu.

Tahun 2014 adalah tahun baru, namun “belum tentu” kita semua bisa berpikir secara baru.

Inilah Alasan Nokia Luncurkan Ponsel Android



Ponsel Android pertama Nokia yang selama ini dirumorkan akhirnya menjadi kenyataan. Di atas panggung MWC 2014 di Kota Barcelona pada tanggal 24 Februari lalu, Nokia memperkenalkan jajaran ponsel Android yang diberi nama Nokia X. Keluarga Nokia X terdiri dari tiga ponsel yang menjalankan sistem operasi Android: X, X+ dan XL.
Bagi beberapa orang, mungkin keputusan Nokia yang meluncurkan ponsel Android menjelang pengakuisisiannya oleh Microsoft adalah hal yang mengherankan. Sebenarnya, inilah salah satu strategi Nokia dan Microsoft untuk memperkenalkan Windows Phone dan jajaran ponsel premium Nokia Lumia.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Nokia X adalah ponsel Android yang tidak seperti pada umumnya. Android adalah sebuah sistem operasi terbuka dan Nokia memanfaatkannya dengan memodifikasi Android pada Nokia X agar menyerupai tampilan Windows Phone. Jika melihat antarmuka Nokia X, maka Anda akan teringat pada tampilan kotak-kotak khas WP.
Karena Android yang ada pada Nokia X telah dimodifikasi (forked), maka layanan Google seperti Google Play, Gmail, Google Maps dan lain-lain tidak akan ditemukan pada ponsel tersebut. Nokia bahkan menyediakan cloud yang dipersembahkan oleh Microsoft. Dengan ini, Nokia berharap bahwa para penggunanya perlahan-lahan akan tertarik kepada perangkat Nokia yang lebih baik seperti Lumia.
Selain untuk memperkenalkan sedikit ‘rasa’ Lumia dan Windows Phone, alasan mengapa Nokia mengadopsi Android lewat Nokia X adalah untuk memperluas pangsa pasar. Dengan memberi akses aplikasi-aplikasi Android kepada para penggunanya, Nokia mendapat bagian di pasar besar pemilik ponsel Android low-end. Nokia percaya bahwa upayanya ini merupakan kabar gembira pada para konsumen yang ada pada pasar tersebut. Mereka dapat mengganti perangkatnya ke brand ternama tanpa harus kehilangan fungsi-fungsi yang mereka biasa dapatkan dari ponsel lamanya. Pengguna dapat mengunduh aplikasi-aplikasi Android lewat berbagai metode: lewat Nokia Store, toko aplikasi Android pihak ketiga, sampai sideload menggunakan APK yang ada pada kartu memori.
Nokia X segera hadir ke pasar negara-negara berkembang seperti Indonesia, Cina, India, Mesir, Meksiko dan Brazil. Secara berturut-turut, harga Nokia X, X+ dan XL adalah 89 Euro, X+: 99

Euro, dan 109 Euro. Jika dirupiahkan, Nokia X, X+ dan XL berada pada harga Rp 1.425.450, Rp 1.585.700, dan Rp 1.745.800. [CDS] 
Diberdayakan oleh Blogger.

ALL IN ONE Cek kiriman paket anda

Pengikut

Selamat datang di blog Warna warni hari hari...sebuah catatan kecil namun penuh arti..
 
Copyright 2009 Warna-warni Hari-hari All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes
Blogger Templates