Seorang guru dan murid duduk saling berhadapan,hening
sejenak, gurunya memikirkan sesuatu untuk dikatakan...
Tidak berapa lama kemudian kembali sang guru membuka mulutnya lalu bertanya, “Apakah lidah saya masih ada?”
Sambil menganggukkan kepala dan murid menjawab, “Masih Ada!”
Lalu gurunya melanjutkan pertanyaannya, “Apakah gigi saya masih ada?”
Setelah melihat, muridnya menjawab, “ Sedikit gigi guru yang tertinggal!”
Gurunya kembali bertanya, “Apakah kamu tahu apa arti yang hendak saya sampaikan?”
Setelah berpikir sejenak, murid nya menjawab, “Apakah Guru ingin menyampaikan bahwa gigi itu keras dan karena itu rontok duluan, Dan, lidah itu lebih lembut dan fleksibel, karena itu umumnya lebih tahan lama daripada gigi?”
Dengan senyum bangga, gurunya memuji muridnya, “Kamu sekarang sudah mengerti rumus penting kehidupan.”
Gigi itu banyak guna nya dan membuat penampilan seseorang tambah baik. Gigi bisa mengunyah untuk melembutkan makanan yang keras, namun akhirnya lidah yang merasakannya. Gigi banyak manfaatnya, namun karena ia keras, umurnya tidak sepanjang lidah. Banyak orang pintar dan berbakat tidak bisa bertahan lama bukan karena apa yang bisa dilakukannya, tetapi karena kekerasan hati dan kekakuan sikapnya. Sebaliknya, orang yang lemah lembut lebih fleksibel dan lebih bisa bertahan...
Sudah sepantasnya bagi seorang muslim untuk berhias dengan sifat Ar-Rifq (lemah lembut) yang sangat mulia tersebut, karena ia merupakan bagian dari sifat-sifat yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dengannya pula merupakan sebab seseorang dapat meraih berbagai kunci kebaikan dan keutamaan.
Sebaliknya, orang yang tidak memiliki sifat lemah lembut, maka ia tidak akan bisa meraih berbagai kebaikan dan keutamaan.
Ketika seorang mukmin telah berhias dengan kelemahlembutan, maka akan membuahkan pada dirinya sikap kasih sayang kepada orang lain, dan akan melahirkan pada diri orang lain sikap kecintaan dan keridhaan, serta menumbuhkan sikap segan dari pihak lawan kepada dirinya.
Sebaliknya, dengan sikap keras, kaku dan kasar akan membuat lari dan menjauhnya manusia, dan semakin mengobarkan api kebencian dari orang-orang yang menanam benih kebencian kepada dirinya
Tidak berapa lama kemudian kembali sang guru membuka mulutnya lalu bertanya, “Apakah lidah saya masih ada?”
Sambil menganggukkan kepala dan murid menjawab, “Masih Ada!”
Lalu gurunya melanjutkan pertanyaannya, “Apakah gigi saya masih ada?”
Setelah melihat, muridnya menjawab, “ Sedikit gigi guru yang tertinggal!”
Gurunya kembali bertanya, “Apakah kamu tahu apa arti yang hendak saya sampaikan?”
Setelah berpikir sejenak, murid nya menjawab, “Apakah Guru ingin menyampaikan bahwa gigi itu keras dan karena itu rontok duluan, Dan, lidah itu lebih lembut dan fleksibel, karena itu umumnya lebih tahan lama daripada gigi?”
Dengan senyum bangga, gurunya memuji muridnya, “Kamu sekarang sudah mengerti rumus penting kehidupan.”
Gigi itu banyak guna nya dan membuat penampilan seseorang tambah baik. Gigi bisa mengunyah untuk melembutkan makanan yang keras, namun akhirnya lidah yang merasakannya. Gigi banyak manfaatnya, namun karena ia keras, umurnya tidak sepanjang lidah. Banyak orang pintar dan berbakat tidak bisa bertahan lama bukan karena apa yang bisa dilakukannya, tetapi karena kekerasan hati dan kekakuan sikapnya. Sebaliknya, orang yang lemah lembut lebih fleksibel dan lebih bisa bertahan...
Sudah sepantasnya bagi seorang muslim untuk berhias dengan sifat Ar-Rifq (lemah lembut) yang sangat mulia tersebut, karena ia merupakan bagian dari sifat-sifat yang dicintai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Dengannya pula merupakan sebab seseorang dapat meraih berbagai kunci kebaikan dan keutamaan.
Sebaliknya, orang yang tidak memiliki sifat lemah lembut, maka ia tidak akan bisa meraih berbagai kebaikan dan keutamaan.
Ketika seorang mukmin telah berhias dengan kelemahlembutan, maka akan membuahkan pada dirinya sikap kasih sayang kepada orang lain, dan akan melahirkan pada diri orang lain sikap kecintaan dan keridhaan, serta menumbuhkan sikap segan dari pihak lawan kepada dirinya.
Sebaliknya, dengan sikap keras, kaku dan kasar akan membuat lari dan menjauhnya manusia, dan semakin mengobarkan api kebencian dari orang-orang yang menanam benih kebencian kepada dirinya
Ar-Rifq tidaklah menunjukkan kelemahan atau
ketidaktegasan seseorang dalam berkata dan bertindak. Bahkan dalam sifat
Ar-Rifq sendiri, sebenarnya telah mengandung sikap tegas dalam amar ma’ruf nahi
munkar (memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran)
disampaikan secara
At-Ta’anni (tidak tergesa-gesa), dan Al Hilm (santun)
Wallahu a’lam bishshowab
At-Ta’anni (tidak tergesa-gesa), dan Al Hilm (santun)
Wallahu a’lam bishshowab