RSS

Ketika “Tulang Rusuk” Menjadi “Tulang Punggung”




Peranan wanita dalam masyarakat dan Negara : Wanita disamping perannya dalam keluarga, ia juga bisa mempunyai peran lainnya di dalam masyarakat dan Negara. Jika ia adalah seorang yang ahli dalam ilmu agama, maka wajib baginya untuk mendakwahkan apa yang ia ketahui kepada kaum wanita lainnya. Begitu pula jika ia merupakan seorang yang ahli dalam bidang tertentu, maka ia bisa mempunyai andil dalam urusan tersebut namun dengan batasan-batasan yang telah disyariatkan dan tentunya setelah kewajibannya sebagai ibu rumah tangga telah terpenuhi.Banyak hal yang bisa dilakukan kaum wanita dalam masyarakat dan Negara, dan ia punya perannya masing-masing yang tentunya berbeda dengan kaum laki-laki. Hal ini sebagaimana yang dilakukan para shahabiyah nabi. Pada jaman nabi, para shahabiyah biasa menjadi perawat ketika terjadi peperangan, atau sekedar menjadi penyemangat kaum muslimin, walaupun tidak sedikit pula dari mereka yang juga ikut berjuang berperang menggunakan senjata untuk mendapatkan syahadah fii sabilillah, seperti Shahabiyah Ummu Imarah yang berjuang melindungi Rasulullah dalam peperangan. Sehingga dalam hal ini, peran wanita adalah sebagai penopang dan sandaran kaum laki-laki dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 

Pada masa Rasulullah sendiri, ada banyak wanita yang juga dikenal sebagai wanita karir. Siti Khadijah, istri Nabi, adalah satu di antaranya.Namun demikian, kita semua tahu bahwa ekonomi bukanlah satu-satunya tujuan kita hidup di dunia. Pada kenyataannya ekonomi hanyalah sarana untuk menopang sisi-sisi kehidupan yang lain. Sisi-sisi kehidupan yang dimaksud antara lain adalah membentuk keluarga sakinah (QS Ar Rum 21). Keluarga adalah tiang utama kehidupan. Karena dari situ sebuah komunitas, peradaban dan budaya dibangun. Oleh karena itu, apapun lapangan pekerjaan wanita dan apapun beban yang dipikulnya, maka seorang wanita harus tetap mempertahankan fungsinya yang paling mendasar, yaitu sebagai ibu dan pengatur rumah tangga, termasuk sebagai pendidik bagi anak-anaknya.. 

Meski begitu, tidak berarti bahwa aktivitas wanita hanya dibatasi pada perannya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga saja dan ia dilarang dari melakukan aktivitas-aktivitas yang lain. Sebaliknya, Islam telah menetapkan kebolehan wanita untuk menekuni aktivitas pertanian, industri, perdagangan dan bahkan mewajibkan aktivitas-aktivitas lain di luar peran ibu dan pengatur rumah tangga seperti mengemban dakwah dan menuntut ilmu. Dengan demikian, anggapan bahwa Islam mengekang dan melakukan diskriminasi terhadap wanita adalah anggapan keliru bahkan ngawur karena tidak memiliki landasan sama sekali, last but not least “Wanita adalah tiang negara, ketika kaum wanitanya baik maka negara akan kuat, akan tetapi jika kaum wanitanya (berakhlak) buruk/rusak maka hancurlah negara itu.” (HR Ibnu Majah). Tapi dibalik semua peran wanita, ada satu pesan penting Nabi :

“Al Ummu Madrasatun Ula” , seorang Ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya…




0 comments:

Diberdayakan oleh Blogger.

ALL IN ONE Cek kiriman paket anda

Pengikut

Selamat datang di blog Warna warni hari hari...sebuah catatan kecil namun penuh arti..
 
Copyright 2009 Warna-warni Hari-hari All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes
Blogger Templates